Apakah robekan rotator cuff?
Rotator cuff adalah kelompok empat otot dan tendon yang membantu menstabilkan bahu. Mereka juga membantu pergerakan. Setiap kali Anda menggerakkan bahu, Anda menggunakan rotator cuff untuk menstabilkan dan membantu menggerakkan sendi.
Rotator cuff adalah area yang umumnya terluka. Cedera yang paling umum adalah strain, tendinitis, dan radang kandung lendir.
Apa yang menyebabkan cedera rotator cuff?
Cedera rotator cuff dapat berkisar dari ringan hingga berat. Mereka cenderung masuk ke dalam salah satu dari tiga kategori.
Tendinitis adalah cedera yang disebabkan oleh penggunaan rotator cuff yang berlebihan. Ini menyebabkannya meradang. Pemain tenis, yang menggunakan servis overhead dan pelukis yang harus menjangkau ke atas untuk melakukan pekerjaan mereka biasanya mengalami cedera ini.
Bursitis adalah cedera rotator cuff yang umum. Itu disebabkan oleh peradangan bursa. Ini adalah kantong berisi cairan yang terletak di antara tendon rotator cuff dan tulang di bawahnya.
Strain cuff rotator atau robekan disebabkan oleh cedera yang terlalu sering atau akut. Tendon-tendon yang menghubungkan otot-otot dengan tulang dapat meregang (regangan) atau sobek, sebagian atau seluruhnya. Rotator cuff juga dapat saring atau sobek setelah jatuh, kecelakaan mobil, atau cedera mendadak lainnya. Cedera ini biasanya menyebabkan rasa sakit yang intens dan segera.
Apa saja gejala cedera rotator cuff?
Tidak semua cedera rotator cuff menyebabkan rasa sakit. Beberapa adalah hasil dari kondisi degeneratif, yang berarti rotator cuff dapat rusak selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun sebelum gejala mulai muncul.
Gejala cedera rotator cuff yang umum meliputi:
- menghindari aktivitas tertentu karena menyebabkan rasa sakit
- kesulitan mencapai berbagai gerakan bahu
- sulit tidur di bahu yang sakit
- rasa sakit atau kelembutan saat mencapai overhead
- rasa sakit di bahu, terutama di malam hari
- kelemahan bahu yang progresif
- kesulitan menjangkau ke belakang
Jika Anda mengalami salah satu dari gejala-gejala ini selama lebih dari seminggu atau kehilangan fungsi di lengan Anda, kunjungi dokter Anda.
Siapa yang berisiko mengalami cedera rotator cuff?
Cedera rotator cuff bisa akut atau degeneratif.
Cedera akut biasanya terjadi karena satu kejadian tertentu. Ini dapat disebabkan oleh mengangkat benda-benda yang terlalu berat, jatuh, atau bahu dipaksa ke posisi yang canggung. Orang muda lebih cenderung mengalami cedera rotator cuff jenis ini.
Cedera degeneratif karena penggunaan jangka panjang yang berlebihan. Orang yang paling berisiko mengalami cedera ini termasuk:
- atlet, terutama pemain tenis, pemain baseball, pendayung, dan pegulat
- orang-orang dengan pekerjaan yang membutuhkan pengangkatan berulang, seperti pelukis dan tukang kayu
- orang di atas 40 tahun
Bagaimana cedera rotator cuff didiagnosis?
Dokter menggunakan riwayat medis, pemeriksaan fisik, dan pemindaian untuk mendiagnosis cedera rotator cuff. Mereka mungkin bertanya tentang aktivitas fisik di tempat kerja. Pertanyaan-pertanyaan ini menentukan apakah pasien memiliki peningkatan risiko untuk kondisi degeneratif.
Dokter Anda juga akan menguji rentang gerakan dan kekuatan lengan. Mereka juga akan mengesampingkan kondisi serupa, seperti saraf terjepit atau radang sendi.
Pemindaian pencitraan, seperti X-ray, dapat mengidentifikasi taji tulang. Pertumbuhan tulang kecil ini dapat bergesekan dengan tendon rotator cuff dan menyebabkan rasa sakit dan peradangan.
Magnetic resonance imaging (MRI) atau ultrasound scans juga dapat digunakan. Alat-alat ini memeriksa jaringan lunak, termasuk tendon dan otot. Mereka dapat membantu mengidentifikasi air mata, serta menunjukkan seberapa besar dan parahnya air mata itu.
Bagaimana cara merawat cedera rotator cuff?
Perawatan berkisar dari mengistirahatkan lengan yang terkena hingga operasi. Tendinitis dapat berkembang menjadi robekan rotator cuff, dan cedera itu bisa bertambah buruk seiring waktu. Mencari perawatan secepat mungkin membantu menjaga cedera dari tidak berkembang.
Perawatan nonsurgical meningkatkan gejala pada sekitar 50 persen orang dengan cedera rotator cuff. Jenis perawatan ini termasuk:
- oleskan paket panas atau dingin ke bahu yang terkena untuk mengurangi pembengkakan
- latihan untuk mengembalikan kekuatan dan rentang gerak
- menyuntikkan daerah yang terkena dengan kortison, steroid yang membantu mengurangi peradangan
- mengistirahatkan lengan yang terkena dan memakai gendongan untuk mengisolasi gerakan lengan
- obat antiinflamasi yang dijual bebas, seperti ibuprofen dan naproxen
Coba ini: Latihan mudah untuk mengobati nyeri rotator cuff »
Penelitian menunjukkan bahwa waktu operasi tidak mempengaruhi hasil. Ini berarti jika Anda mengalami cedera rotator cuff, dokter Anda kemungkinan akan mencoba metode nonsurgical terlebih dahulu.
Bagaimana prospek cedera rotator cuff?
Prognosis untuk cedera rotator cuff tergantung pada jenis cedera. Menurut Mayo Clinic, setengah dari mereka yang mengalami cedera rotator cuff sembuh menggunakan olahraga dan perawatan di rumah. Intervensi ini mengurangi rasa sakit dan mendorong rentang gerak.
Dalam kasus robekan rotator cuff yang lebih parah, kekuatan bahu mungkin tidak membaik kecuali cedera diperbaiki dengan pembedahan.
Bagaimana cedera rotator cuff dapat dicegah?
Atlet dan orang-orang dengan pekerjaan yang membutuhkan menggunakan bahu harus sering istirahat. Ini bisa mengurangi beban di bahu. Latihan untuk memperkuat bahu dan mendorong rentang gerak juga dapat membantu. Mintalah ahli terapi fisik Anda untuk melakukan peregangan dan latihan penguatan untuk meningkatkan fungsi rotator cuff Anda.
Dalam kasus nyeri bahu, icing area yang terkena dapat membantu mengurangi pembengkakan. Oleskan es dalam kemasan kain untuk tidak lebih dari 10 menit setiap kali. Kegiatan ini juga dapat membantu mencegah cedera kembali.