Penyebab tekanan di perut Anda
Tekanan di perut Anda dapat terjadi bersamaan dengan beberapa kondisi umum, termasuk gangguan pencernaan dan sembelit.
Gangguan pencernaan
Gangguan pencernaan biasanya disebabkan oleh ketidakseimbangan asam di perut Anda. Biasanya disertai oleh:
- bersendawa
- maag
- Perasaan kenyang di perut
Gangguan pencernaan sering dapat diminimalkan dengan mengurangi makanan asam dan menggunakan obat antasida yang dijual bebas seperti:
- famotidine (Pepcid)
- cimetidine (Tagamet)
Sembelit
Tekanan di perut atau perut Anda mungkin disebabkan oleh cadangan kotoran. Jika Anda belum pernah buang air besar atau mengalami kesulitan buang air besar, Anda mungkin mengalami konstipasi. Konstipasi dapat disebabkan oleh:
- dehidrasi
- kekurangan serat
- cedera
- kurangnya aktivitas fisik
- menekankan
Sembelit sesekali dapat diobati dengan obat bebas seperti:
- Penerima manfaat
- Colace
- Dulcolax
- Metamucil
- MiraLAX
- Susu Magnesia Phillips
- Senokot
- Berselancar
Makan berlebihan
Makan berlebihan bisa menyebabkan tekanan di perut. Ini disebabkan oleh peregangan perut untuk mengakomodasi makanan yang telah Anda konsumsi. Kondisi ini biasanya akan berlalu seiring waktu.
Anda dapat mencegah tekanan di perut yang datang dari makan berlebih dengan melatih kontrol porsi.
Menekankan
Stres dapat menyebabkan sejumlah reaksi di dalam tubuh Anda. Jika Anda merasa cemas, gugup, atau stres, Anda mungkin merasakan tekanan di perut Anda yang biasa disebut "kupu-kupu."
Jika Anda mengalami situasi yang membuat stres, cobalah untuk melepaskan diri dari situasi tersebut. Jika Anda tidak bisa melepaskan diri, beberapa cara untuk menenangkan diri termasuk:
- latihan pernapasan
- menghitung sampai 10
- tutup matamu
- menggunakan akupresur di tangan Anda
Sindrom pramenstruasi
Jika Anda seorang wanita yang memiliki siklus menstruasi teratur, Anda mungkin mengalami gejala sindrom pramenstruasi (PMS). Bagi sebagian wanita, gejalanya bisa berupa tekanan perut, kram, atau sesak.
Jika gejala-gejala ini tidak tertahankan, catatlah gejala PMS Anda untuk didiskusikan dengan dokter atau dokter kandungan Anda.
Kehamilan
Bayi yang sedang tumbuh dapat menyebabkan tekanan fisik di dalam perut Anda. Kehamilan juga menyebabkan banyak reaksi di dalam tubuh karena perubahan kadar hormon. Efek samping dari kehamilan, seperti mual, juga dapat mengakibatkan perasaan tertekan di dalam perut Anda.
Penyebab tekanan lambung lebih serius
Penyakit radang usus
Penyakit radang usus adalah kondisi jangka panjang. Seringkali mereka tidak dapat disembuhkan, tetapi gejalanya biasanya dapat dikelola dengan obat-obatan dan rencana perawatan dari dokter. Gejala dapat termasuk:
- kram atau rasa sakit di perut
- tinja berdarah
- kelelahan
- penurunan berat badan
- demam
Pankreatitis
Pankreatitis dapat bersifat akut atau kronis. Ini disebabkan oleh peradangan pankreas. Terkadang enzim yang dihasilkan dari pankreas dapat merusak organ lain jika tidak dirawat dengan cepat. Anda mungkin menderita pankreatitis jika Anda mengalami:
- perut bagian atas yang parah atau sakit perut
- diare
- demam
- panas dingin
- mual
Hernia
Hernia didefinisikan sebagai kantung yang mendorong melalui lubang di otot yang mengelilingi usus. Ini biasanya disebabkan oleh angkat berat, tugas berat, atau tekanan di dalam perut. Jika hernia menyebabkan rasa sakit, dokter mungkin menyarankan operasi.
Keracunan makanan
Dilaporkan bahwa satu dari enam orang Amerika akan mengalami keracunan makanan setiap tahun. Kemungkinan besar, Anda akan pulih sepenuhnya dari keracunan makanan, tetapi efek samping yang serius dapat terjadi.
Ada banyak jenis keracunan makanan yang disebabkan oleh berbagai jenis bakteri. Keracunan makanan ditandai oleh gejala yang sering termasuk:
- diare
- muntah
- kram
- sakit perut
Federal Drug Administration (FDA) melaporkan bahwa sekitar 3.000 kematian terjadi setiap tahun di Amerika Serikat akibat keracunan makanan.
Jika gejala Anda bertahan lebih dari beberapa hari, dapatkan bantuan medis.
Bawa pulang
Tekanan perut Anda seringkali dapat diatasi dengan buang air besar. Jika tidak diatasi dengan buang air besar secara teratur atau disertai dengan gejala lain, dapatkan saran dokter Anda.