Apa pembolosan itu?
Pembolosan adalah ketika anak usia sekolah atau remaja sering bolos sekolah tanpa alasan yang memadai. Setiap negara bagian memiliki undang-undang sendiri tentang hari-hari sekolah yang terlewat dan definisi pembolosan yang tepat.
Sebagian besar komunitas menghadapi masalah pembolosan. Sementara ketidakhadiran dan pembolosan lebih sering terjadi di antara siswa sekolah menengah dan siswa sekolah menengah, pembolosan juga terjadi pada siswa sekolah dasar, terutama di sekolah-sekolah di pusat kota.
Pembolosan bukanlah kejahatan. Ini merupakan pelanggaran status dan melibatkan penegakan hukum dan sistem pengadilan. Pemuda yang dalam masa percobaan dan menjadi bolos bisa masuk penjara. Dalam beberapa kasus, orang tua dapat dikenakan biaya karena membiarkan anak menjadi bolos. Instansi penegak hukum sering terlibat dalam kasus pembolosan kaum muda karena pembolosan dapat menjadi awal dari perilaku nakal dan kejahatan tingkat rendah. Itu juga bisa menunjukkan masalah keluarga.
Apa Penyebab Pembolosan?
Pembolosan dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Seringkali, banyak faktor dapat menyebabkan pembolosan.
Sekolah
Sekolah bertanggung jawab untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, melacak kehadiran siswa, berkomunikasi dengan orang tua, dan memastikan bahwa semua kebijakan jelas, konsisten, dan dikomunikasikan. Cara umum sekolah dapat menyebabkan pembolosan meliputi:
- kebutuhan yang tidak terpenuhi
- kesulitan belajar yang tidak terdiagnosis
- masalah kesehatan mental yang belum tertangani dan intimidasi
Sementara sekolah sering mengutip pengasuhan dan kehidupan rumah sebagai penyebab pembolosan, pemuda bolos sering melaporkan masalah sekolah sebagai penyebab-misalnya, hubungan yang buruk dengan guru, kelas yang membosankan, dan kurangnya minat di sekolah.
Orangtua
Orang tua atau wali bertanggung jawab untuk mengirim anak di bawah umur ke sekolah, setiap hari dan tepat waktu. Cara orang tua atau wali dapat mendorong pembolosan termasuk:
- keterampilan mengasuh anak yang buruk
- ketidakmampuan untuk mengawasi anak-anak
- kekerasan lingkungan
- penyalahgunaan dan penelantaran
- tekanan untuk tinggal di rumah atau bekerja untuk membantu keluarga
- menempatkan sedikit nilai pada pendidikan
Pemuda
Remaja juga memiliki tanggung jawab untuk muncul di sekolah, membantu menciptakan lingkungan yang positif, dan mengikuti instruksi dari staf, guru, dan orang dewasa lainnya. Beberapa penyebab pembolosan terkait pemuda adalah:
- menyerah pada tekanan teman sebaya untuk bolos sekolah
- kehamilan
- intimidasi
- masalah kesehatan mental
- kebosanan
- kurangnya ambisi
- nilai buruk (terutama ditahan nilai)
- berada di belakang di tugas sekolah
- tingkat percaya diri yang rendah
- penggunaan narkoba dan alkohol
- partisipasi dalam aktivitas geng
- tidak memiliki teman atau keterlibatan sosial di sekolah
Apa Efek Pembolosan?
Remaja yang secara rutin bolos sekolah memiliki peningkatan risiko:
- tertinggal di sekolah
- tidak lulus
- menjadi terisolasi secara sosial
- terlibat dalam perilaku nakal
- melanggar hukum
- penyalahgunaan zat
- hubungan yang tidak stabil
- pengangguran
- masalah kesehatan mental
- kekerasan
- pergi ke penjara
Pembolosan kronis dapat menyebabkan putus sekolah, yang terkait dengan upah rendah, pengangguran tinggi, hidup dalam kemiskinan, dan perilaku kriminal.
Mencegah Pembolosan
Mencegah pembolosan memerlukan pendekatan beragam segi yang mempertimbangkan sekolah, orang tua, dan remaja.
Daripada hanya menghukum pembolosan dengan penangguhan, sekolah menemukan lebih efektif untuk mengembangkan program untuk bekerja dengan siswa ini. Program yang paling efektif meliputi:
- mentoring
- Keterlibatan penegakan hukum
- pelatihan komunikasi
- keterlibatan komunitas
Peran sekolah dimulai dengan mengkomunikasikan kebijakan kehadiran secara jelas dan menjunjung tinggi kebijakan tersebut. Sekolah juga perlu menyimpan catatan yang tepat, mengomunikasikan masalah kepada orang tua, dan bekerja untuk memperbaiki kondisi yang buruk di sekolah. Staf harus bekerja untuk memastikan bahwa siswa dicocokkan dengan guru yang tepat dan mendapatkan perhatian khusus bila perlu.
Di luar sekolah, mencegah pembolosan dimulai di rumah, dengan komunikasi terbuka dan pemecahan masalah. Ini akan membantu menentukan penyebab ketidakhadiran tersebut.
Jika Anda adalah orang tua dari anak yang bolos, bicarakan dengan administrator sekolah untuk menemukan cara menyelesaikan masalah. Dalam beberapa kasus, mentransfer ruang kelas atau bahkan sekolah baru dapat membantu. Daripada hanya menghukum, menemukan solusi yang dapat ditindaklanjuti seringkali efektif dalam mengurangi pembolosan.