Gambaran
Irritable bowel syndrome (IBS) mempengaruhi sekitar 10 hingga 15 persen orang dewasa di Amerika Serikat, perkiraan American College of Gastroenterology. IBS adalah sekelompok gejala usus yang terjadi bersamaan. Gejala dapat termasuk:
- kram
- gas
- kembung
- sembelit
- diare
- sakit perut
Meskipun pemicu yang berbeda mempengaruhi orang yang berbeda, sejumlah faktor dapat menyebabkan gejala, termasuk alkohol.
Bisakah saya minum alkohol jika saya menderita IBS?
Tampaknya tidak ada jawaban yang pasti untuk efek spesifik alkohol pada gejala IBS. Sebaliknya, itu adalah pertanyaan yang hanya bisa dijawab secara individual.
Sebuah studi tahun 2013 menunjukkan alasan ketidakkonsistenan ini mungkin karena efek alkohol pada IBS hanya berbeda sesuai dengan pola penggunaan alkohol seseorang.
Para peneliti juga mencatat alkohol mengurangi penyerapan dan pergerakan karbohidrat, seperti FODMAP. Ini dapat meningkatkan efek sampingnya dan dengan demikian gejala-gejala IBS, seperti kembung, gas, dan sakit perut.
Apa itu FODMAP?
FODMAP adalah akronim untuk oligosakarida yang dapat difermentasi, disakarida, monosakarida dan poliol. FODMAP adalah karbohidrat yang kurang diserap oleh beberapa orang. Mereka telah dikaitkan dengan gejala-gejala pencernaan seperti:
- sakit perut
- kembung
- gas
- sembelit
- diare
Para ahli mencatat mengikuti diet rendah FODMAP dapat membantu meringankan gejala bagi banyak orang yang menderita IBS.
Anda bahkan dapat memilih minuman beralkohol yang mungkin memiliki dampak kurang pada IBS Anda.
IBS Network mencatat minuman beralkohol rendah FODMAP meliputi:
- bir (meskipun karbonasi dan gluten mungkin menjadi masalah bagi sebagian orang)
- anggur merah atau putih (meskipun gula mungkin menjadi masalah bagi sebagian orang)
- wiski
- Vodka
- gin
Minuman beralkohol FODMAP tinggi yang harus dihindari termasuk:
- Cuka Apel
- Rum
- Sherry
- Pelabuhan
- anggur pencuci mulut yang manis
Anda juga dapat menggunakan diet rendah FODMAP untuk memilih mixer. Misalnya, sementara banyak jus buah kaya akan FODMAP, jus tomat dan jus cranberry (tanpa sirup jagung fruktosa tinggi) bisa menjadi pilihan FODMAP rendah. Seltzer juga merupakan minuman rendah FODMAP untuk pencampuran koktail.
Kiat minum ketika Anda memiliki IBS
Jika Anda memutuskan untuk minum alkohol, perhatikan konsumsi Anda untuk membantu Anda menentukan apakah jenis dan jumlah alkohol mempengaruhi IBS Anda, dan jika demikian, bagaimana caranya.
Berikut adalah beberapa tips yang perlu diingat:
- Jika Anda merasakan peningkatan gejala IBS saat minum, pertimbangkan untuk tidak minum alkohol.
- Pastikan untuk minum air putih saat Anda minum alkohol. Tetap terhidrasi dapat membantu melarutkan alkohol, sehingga mengurangi iritasi.
- Makanlah saat Anda minum. Makanan dalam perut Anda dapat membantu melindunginya dari iritasi. Tentu saja, pilih makanan Anda dengan bijak. Hindari makanan yang memicu gejala IBS Anda.
- Pertahankan asupan yang lambat agar sistem pencernaan Anda memiliki waktu untuk memproses alkohol.
- Pertimbangkan membatasi konsumsi hanya satu gelas per hari.
Bawa pulang
Ketika berbicara tentang minum alkohol, moderasi adalah kuncinya. Perhatikan juga apa yang memicu gejala IBS Anda, dan bekerja untuk mengelola pemicu tersebut di masa mendatang.
Bagi sebagian orang, sepenuhnya menghindari alkohol mungkin merupakan solusi terbaik. Dan selain mencegah pemicu IBS, tidak minum alkohol sama sekali biasanya baik untuk kesehatan Anda secara keseluruhan.