Kelenjar tiroid menutupi tenggorokan dari tiga sisi. Dua hormon kelenjar tiroid, T4 (tiroksin) dan T3 (triiodothyronine), membantu tubuh memproduksi dan mengatur hormon-hormon adrenalin (juga disebut epinefrin) dan dopamin. Hormon adalah zat kimia yang membantu mengendalikan sel dan organ tertentu. Adrenalin dan dopamin aktif dalam banyak respons fisik dan emosional, termasuk ketakutan, kegembiraan, dan kesenangan. Hormon lain dari kelenjar ini juga membantu mengatur metabolisme, yang merupakan proses di mana kalori dan oksigen diubah menjadi energi.
Tanpa tiroid yang berfungsi, tubuh tidak akan dapat memecah protein dan tidak akan dapat memproses karbohidrat dan vitamin. Karena alasan ini, masalah pada kelenjar ini dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang tidak terkendali. Bagi banyak orang, penyimpangan ini dapat dikontrol melalui obat-obatan, serta modifikasi pola makan mereka.
Namun, ada satu faktor pengendali lainnya. Kelenjar tidak bisa menghasilkan hormon sendiri. Perlu bantuan kelenjar pituitari, yang menciptakan hormon perangsang tiroid (TSH). Akibatnya, kelenjar pituitari yang tidak berfungsi pada akhirnya akan menyebabkan masalah terkait kelenjar tiroid. TSH akan memicu produksi tiroksin atau triiodothyronine. Jika TSH tidak hadir pada tingkat yang tepat, terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon akan dibuat.