Sistem saraf adalah sistem komunikasi batin tubuh. Itu terdiri dari banyak sel-sel saraf tubuh. Sel-sel saraf menerima informasi melalui indera tubuh: sentuhan, rasa, bau, penglihatan, dan suara. Otak menafsirkan isyarat-isyarat sensorik ini untuk memahami apa yang terjadi di luar dan di dalam tubuh. Ini memungkinkan seseorang untuk menggunakan tubuh mereka untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya dan mengontrol fungsi tubuh mereka.
Sistem saraf sangat kompleks. Kami mengandalkan itu setiap hari untuk membantu kami tetap sehat dan aman. Mengapa kita harus menghargai sistem saraf kita? Baca 11 fakta menyenangkan ini dan Anda akan tahu mengapa:
1. Tubuh memiliki miliaran sel saraf
Tubuh setiap orang mengandung miliaran sel saraf (neuron). Ada sekitar 100 miliar di otak dan 13,5 juta di sumsum tulang belakang. Neuron tubuh mengambil dan mengirimkan sinyal listrik dan kimia (energi elektrokimia) ke neuron lain.
2. Neuron terbuat dari tiga bagian
Neuron menerima sinyal dalam bagian seperti antena pendek yang disebut dendrit, dan mengirim sinyal ke neuron lain dengan bagian seperti kabel panjang yang disebut akson. Panjang akson bisa mencapai satu meter.
Pada beberapa neuron, akson ditutupi dengan lapisan lemak tipis yang disebut myelin, yang bertindak sebagai isolator. Ini membantu mengirimkan sinyal saraf, atau impuls, ke akson yang panjang. Bagian utama dari neuron disebut sel tubuh. Ini berisi semua bagian penting dari sel yang memungkinkannya berfungsi dengan baik.
3. Neuron mungkin terlihat berbeda satu sama lain
Neuron datang dalam berbagai bentuk dan ukuran tergantung pada di mana mereka berada di dalam tubuh dan apa yang diprogram untuk dilakukan. Neuron sensorik memiliki dendrit di kedua ujungnya dan dihubungkan oleh akson panjang yang memiliki tubuh sel di tengah. Neuron motor memiliki tubuh sel di satu ujung dan dendrit di ujung lainnya, dengan akson panjang di tengah.
4. Neuron diprogram untuk melakukan hal yang berbeda
Ada empat jenis neuron:
- Sensorik: Neuron sensorik mengirimkan sinyal listrik dari bagian luar tubuh - kelenjar, otot, dan kulit - ke dalam SSP.
- Motor: Neuron motor membawa sinyal dari SSP ke bagian luar tubuh.
- Reseptor: Neuron reseptor merasakan lingkungan (cahaya, suara, sentuhan, dan bahan kimia) di sekitar Anda dan mengubahnya menjadi energi elektrokimia yang dikirim oleh neuron sensorik.
- Interneurons: Interneurons mengirim pesan dari satu neuron ke neuron lainnya.
5. Ada dua bagian dari sistem saraf
Sistem saraf manusia dibagi menjadi dua bagian. Mereka dibedakan berdasarkan lokasinya di tubuh dan termasuk sistem saraf pusat (SSP) dan sistem saraf tepi (PNS).
CNS terletak di tengkorak dan kanal tulang belakang. Ini termasuk saraf di otak dan sumsum tulang belakang. Semua saraf yang tersisa di bagian lain dari tubuh adalah bagian dari PNS.
6. Ada dua jenis sistem saraf
Tubuh setiap orang memiliki SSP dan PNS. Tetapi ia juga memiliki sistem saraf sukarela dan tidak sukarela. Sistem saraf sukarela (somatik) tubuh mengendalikan hal-hal yang disadari dan dapat dikontrol secara sadar, seperti menggerakkan kepala, lengan, kaki, atau bagian tubuh lainnya.
Sistem saraf tubuh (vegetatif atau otomatis) yang tidak disengaja mengontrol proses di dalam tubuh yang secara tidak sadar dikendalikan oleh seseorang. Selalu aktif dan mengatur detak jantung, pernapasan, metabolisme seseorang, di antara proses-proses penting tubuh lainnya.
7. Sistem tak disengaja dipecah menjadi tiga bagian
CNS dan PNS keduanya termasuk bagian sukarela dan tidak sukarela. Bagian-bagian ini terhubung di CNS, tetapi tidak di PNS, di mana mereka biasanya terjadi di berbagai bagian tubuh. Bagian yang tidak disengaja dari PNS termasuk sistem saraf simpatik, parasimpatis, dan enterik.
8. Tubuh memiliki sistem saraf untuk mempersiapkan tubuh untuk bertindak
Sistem saraf simpatik memberi tahu tubuh untuk bersiap-siap untuk aktivitas fisik dan mental. Ini menyebabkan jantung berdetak lebih keras dan lebih cepat dan membuka saluran udara untuk bernafas dengan mudah. Ini juga menghentikan pencernaan sementara sehingga tubuh dapat fokus pada tindakan cepat.
9. Ada sistem saraf untuk mengendalikan tubuh saat istirahat
Sistem saraf parasimpatis mengontrol fungsi tubuh ketika seseorang beristirahat. Beberapa kegiatannya termasuk merangsang pencernaan, mengaktifkan metabolisme, dan membantu tubuh rileks.
10. Ada sistem saraf untuk mengendalikan usus
Tubuh memiliki sistem sarafnya sendiri yang hanya mengendalikan usus. Sistem saraf enterik secara otomatis mengatur pergerakan usus sebagai bagian dari pencernaan.
11. Sistem saraf Anda bisa diretas
Para ilmuwan sekarang sedang mengembangkan cara untuk "meretas" ke dalam sistem kekebalan tubuh, mendapatkan kemampuan untuk mengendalikan sel-sel otak dengan kilatan cahaya. Sel-sel dapat diprogram untuk bereaksi terhadap cahaya melalui perubahan genetik.
Peretasan dapat membantu para ilmuwan mempelajari tentang fungsi berbagai kelompok neuron. Mereka dapat mengaktifkan beberapa sel otak secara bersamaan dan mengamati pengaruhnya terhadap tubuh.