Gambaran
Seringkali ada banyak pendapat tentang bagaimana Anda pertama kali menampilkan diri kepada orang lain. Penelitian menunjukkan bahwa pria tampan dan tinggi sering kali menerima gaji lebih tinggi daripada pria yang kurang menarik dan pendek.
Penelitian lain menemukan bahwa orang yang menarik secara fisik diharapkan lebih menarik, hangat, ramah, dan terampil secara sosial daripada orang yang kurang menarik.
Orang asing juga tampaknya lebih tertarik pada orang yang menarik secara fisik, menurut peneliti yang mempelajari ilmu kencan dan ketertarikan. Para ilmuwan juga menemukan bahwa orang dewasa dengan "wajah bayi" bundar dianggap lebih naif, ramah, hangat, dan jujur daripada orang dengan wajah yang lebih tajam atau lebih bersudut.
Jadi, tampaknya ketika menyangkut tayangan pertama, ketampanan memberikan hasil besar. Tetapi apakah terlihat baik benar-benar segalanya?
Faktor apa yang menjadi kesan pertama?
Dalam satu studi, para ilmuwan menemukan bahwa kesan pertama umumnya paling dipengaruhi oleh komunikasi nonverbal dan bahasa tubuh. Mereka menemukan bahwa pakaian, gaya rambut, aksesoris, dan aspek lain dari penampilan luar seseorang memiliki pengaruh yang tampaknya lebih kecil pada kesan pertama.
Namun, para ilmuwan mengakui bahwa sulit untuk secara ilmiah mengukur atau menilai kesan pertama, karena faktor-faktor yang menjadi keinginan sosial sangat subjektif.
Penelitian ilmuwan lain juga mendukung gagasan bahwa isyarat wajah dan bahasa tubuh memiliki efek paling kuat pada kesan pertama. Mereka telah menentukan bahwa orang yang sangat mengekspresikan emosi mereka secara nonverbal - dengan ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka, misalnya, lebih disukai daripada orang yang kurang ekspresif.
Jadi, tampaknya menjadi ekspresif saja - terutama yang menunjukkan emosi positif seperti kegembiraan dan kebahagiaan - dapat membuat kesan pertama yang baik. Emosi ini dapat diekspresikan melalui orientasi tubuh, postur, kontak mata, nada suara, posisi mulut, dan bentuk alis.
Seberapa cepat kesan pertama dibuat?
Menurut para ilmuwan, seseorang mulai membentuk tayangan seseorang setelah melihat wajah mereka kurang dari sepersepuluh detik. Pada saat itu, kami memutuskan apakah orang tersebut menarik, dapat dipercaya, kompeten, ekstrovert, atau dominan.
Jadi, kesan pertama dibuat sangat cepat. Beberapa ilmuwan mengatakan itu terjadi terlalu cepat untuk menjadi sangat akurat. Ada stereotip yang diasosiasikan manusia dengan karakteristik fisik tertentu, dan stereotip ini dapat sangat memengaruhi kesan pertama.
Misalnya: Politisi yang lebih menarik dan disatukan sering dianggap lebih kompeten. Tentara yang terlihat lebih serius dan tangguh akan ditafsirkan sebagai lebih dominan dan mungkin ditempatkan ke peringkat yang lebih tinggi berdasarkan tidak lebih dari penampilan mereka.
Ketika berbicara tentang wajah dan kesan pertama, penting untuk mengenali bahwa wajah itu sangat kompleks. Manusia menjadi sangat perhatian bahkan terhadap perubahan atau variasi terkecil dalam penampilan wajah. Ekspresi positif dan bulat, karakteristik yang lebih feminin membuat wajah tampak lebih dapat dipercaya. Di sisi lain, ekspresi negatif dan penampilan maskulin yang lebih keras cenderung membuat wajah tampak kurang dapat dipercaya.
Apakah tayangan pertama akurat?
Karakteristik wajah lainnya dikaitkan dengan tayangan lain, termasuk dominasi, ekstroversi, kompetensi, dan ancaman. Dan karakteristik ini secara langsung mempengaruhi cara kita mulai memperlakukan orang lain.
Bagaimana kesan pertama mempengaruhi kehidupan seseorang tergantung pada situasi di mana penampilan mereka dinilai. Misalnya, seorang prajurit mungkin ingin dilihat dominan, sementara guru prasekolah mungkin tidak mau.
Berdasarkan ilmu pengetahuan, tidak mengherankan bahwa manusia memberi begitu banyak beban pada wajah. Ketika kita masih bayi, objek yang paling kita lihat adalah wajah orang-orang di sekitar kita. Selama ini memandang wajah mengarah pada pengembangan pengenalan wajah dan keterampilan pengenalan wajah-emosi.
Keterampilan ini dimaksudkan untuk membantu kita membaca pikiran orang lain, berkomunikasi dengan orang lain, dan mengoordinasikan tindakan kita dengan keadaan emosi orang lain - tidak menghakimi karakter orang lain.
Jadi, kesan pertama berdasarkan wajah dan penampilan secara inheren cacat, karena didasarkan pada bias yang kita kembangkan dari waktu ke waktu. Misalnya, seseorang mungkin “terlihat” jahat, tetapi mereka bisa sangat baik. Kesan pertama tidak bisa melihat kebaikan di balik tampilan yang kejam.
Dibawa pulang
Sementara sains menyarankan untuk menghakimi berdasarkan ekspresi dan penampilan orang lain adalah cara yang agak tidak akurat untuk memahami seseorang, kesan pertama tidak akan hilang dalam waktu dekat. Dan membuat kesan pertama yang baik dapat memiliki manfaat besar: lebih banyak teman, pasangan yang baik, bayaran yang lebih baik, dan kelebihan lainnya.
Berdasarkan ilmu kesan pertama, berikut adalah beberapa kiat untuk mengedepankan yang terbaik:
- jaga agar ekspresi wajah Anda lembut dan hangat
- tersenyum dan rilekskan otot-otot wajah Anda
- jangan menyipitkan alis Anda untuk menghindari terlihat marah
- jaga postur tubuh Anda santai dan tegak
- pertahankan kontak mata saat bertemu atau berbicara dengan orang lain
- pakailah pakaian yang bersih, pantas, dan pas
- pastikan rambut, tangan, dan tubuh Anda dicuci dan dirawat dengan baik
- berbicara dengan suara yang jelas dan hangat
Ketika bertemu orang baru, beberapa detik dan menit pertama itu benar-benar penting. Jadi ada baiknya memikirkan bagaimana Anda bisa membuat kesan pertama yang baik.