Alis Berkedut: Penyebab, Perawatan, Dan Banyak Lagi

Daftar Isi:

Alis Berkedut: Penyebab, Perawatan, Dan Banyak Lagi
Alis Berkedut: Penyebab, Perawatan, Dan Banyak Lagi

Video: Alis Berkedut: Penyebab, Perawatan, Dan Banyak Lagi

Video: Alis Berkedut: Penyebab, Perawatan, Dan Banyak Lagi
Video: 3 Arti Kedutan Alis Kanan menurut Primbon Jawa dan Mujarobat Islam 2024, Mungkin
Anonim

Apa yang berkedut alis?

Kedutan atau kejang otot adalah gerakan tak sadar yang dapat terjadi di seluruh tubuh, termasuk kelopak mata. Ketika kelopak mata Anda berkedut, itu bisa menggerakkan kulit di sekitar alis, menyebabkannya bergerak. Kejang dapat berlangsung selama beberapa detik atau beberapa jam. Kebanyakan kedutan hilang tanpa perawatan.

Berkedut mata secara umum berbeda dari kejang hemifacial, kondisi seumur hidup yang disebabkan oleh saraf wajah yang rusak atau teriritasi. Kejang hemifacial biasanya terjadi pada satu sisi wajah dan mengembang melampaui mata.

Banyak hal, dari terlalu banyak kopi hingga kurang tidur, dapat menyebabkan kejang mata. Mata yang berkedut juga bisa menjadi pertanda penyakit yang lebih serius, jadi penting untuk bekerja sama dengan dokter Anda untuk mengetahui penyebab yang mendasarinya.

Apa yang menyebabkan alis saya berkedut?

1. Kafein

Mengkonsumsi terlalu banyak kafein dapat menyebabkan mata Anda berkedut. Catat berapa banyak kafein yang Anda minum, bersama dengan mata berkedut untuk melihat apakah keduanya terkait. Jika mata Anda cenderung berkedut lebih banyak ketika Anda minum kafein, mengurangi kopi, teh, soda, dan minuman berenergi akan membantu.

2. Alkohol, narkoba, atau tembakau

Minum alkohol, menggunakan tembakau, atau menggunakan obat-obatan rekreasi semua dapat menyebabkan mata Anda berkedut. Mengurangi asupan alkohol dan menghindari tembakau dan obat-obatan rekreasional dapat mengatasi masalah tersebut.

3. Obat-obatan

Minum obat-obatan tertentu, terutama obat antiepileptik atau antipsikotik, dapat menyebabkan mata Anda berkedut. Jika obat Anda menyebabkan mata Anda berkedut dan itu mengganggu Anda, bicarakan dengan dokter Anda tentang mencoba obat atau dosis yang berbeda.

4. Stres

Stres menghasilkan banyak reaksi fisik, termasuk mata berkedut. Cobalah untuk menghilangkan sumber stres yang Anda bisa. Jika itu tidak memungkinkan, cobalah teknik relaksasi, seperti olahraga atau meditasi.

5. Kelelahan mata

Mengejan mata atau menyipitkan mata bisa menyebabkan mata berkedut. Jika Anda sering menyipitkan mata di luar, kenakan kacamata hitam. Jika Anda menghabiskan banyak waktu di depan komputer, pastikan Anda beristirahat atau coba aturan 20-20-20. Berkedut juga bisa berarti bahwa sudah saatnya resep baru jika Anda memakai kacamata atau lensa kontak.

6. Kelelahan

Mata Anda cenderung berkedut ketika Anda kehabisan energi. Cobalah tidur setidaknya tujuh jam setiap malam. Jika Anda cukup tidur tetapi masih merasa lelah, bicarakan dengan dokter Anda untuk mengesampingkan kondisi yang mendasarinya.

7. Masalah gizi

Tidak mendapatkan cukup magnesium atau kalium dalam diet Anda juga dapat menyebabkan mata Anda berkedut.

Menambahkan makanan ini ke dalam diet Anda dapat membantu:

  • pisang
  • coklat hitam
  • alpukat
  • gila

8. Alergi

Penderita alergi mungkin lebih rentan terhadap kedutan mata. Para peneliti percaya bahwa histamin, yang dilepaskan ketika Anda menggosok mata yang teriritasi, dapat menyebabkan mata berkedut. Obat dan perawatan yang menghilangkan gejala alergi dapat membantu.

9. Bell's palsy

Bell's palsy menyebabkan kelemahan sementara atau kelumpuhan otot-otot di wajah Anda. Ini biasanya terjadi ketika saraf wajah Anda menjadi bengkak atau terkompresi. Penyebab pastinya tidak diketahui tetapi diduga disebabkan oleh virus, seperti herpes simpleks. Ini juga dapat dikaitkan dengan kondisi lain seperti infeksi telinga, tekanan darah tinggi, dan diabetes.

Gejala lain Bell's palsy termasuk:

  • terkulai di satu sisi wajah
  • ketidakmampuan untuk membuka atau menutup mata
  • air liur
  • kesulitan membuat ekspresi wajah atau tersenyum
  • kedutan wajah
  • kesulitan makan dan minum

Bell's palsy biasanya sembuh sendiri, tetapi ada juga beberapa obat dan obat tetes mata yang dapat membantu Anda mengelolanya. Pastikan untuk mengunjungi dokter Anda jika Anda memiliki gejala-gejala ini.

10. Dystonia

Dystonia mengacu pada kejang otot yang tidak terkendali yang menyebabkan gerakan yang lambat dan berulang. Ini dapat mempengaruhi banyak bagian tubuh, termasuk mata. Dystonia seringkali merupakan gejala dari salah satu kondisi ini:

  • penyakit Parkinson
  • radang otak
  • ensefalopati
  • stroke
  • aneurisma otak
  • Penyakit Huntington
  • cerebral palsy
  • ketoasidosis alkoholik

11. Multiple sclerosis

Multiple sclerosis (MS) menyebabkan sistem kekebalan tubuh Anda menyerang sistem saraf pusat Anda. Selain berkedut mata, MS juga dapat menyebabkan:

  • kelelahan
  • sulit berjalan
  • gangguan bicara
  • tremor
  • kesulitan berkonsentrasi atau masalah memori
  • rasa sakit

Meskipun tidak ada obat untuk MS, ada beberapa obat dan pilihan terapi yang dapat membantu Anda mengelola gejalanya dan memperlambat perkembangannya.

12. Sindrom Tourette

Sindrom Tourette adalah gangguan neurologis yang menyebabkan gerakan dan bicara yang tidak disengaja dan berulang. Ini bisa termasuk mata berkedut. Ini cenderung terjadi pada pria dan biasanya pertama kali muncul antara usia tiga dan sembilan tahun. Sindrom Tourette tidak selalu membutuhkan perawatan. Pengobatan dan terapi dapat membantu mengobati kasus yang lebih parah.

Kapan harus ke dokter

Jika Anda mengalami salah satu dari gejala berikut, bicarakan dengan dokter Anda untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab alis berkedut yang serius:

  • kedutan tidak berhenti setelah beberapa minggu
  • kelopak mata atau otot wajah lainnya terkulai
  • mata Anda menjadi merah dan bengkak, atau telah keluar
  • berkedut terjadi di bagian lain dari wajah atau tubuh Anda
  • kelopak mata Anda benar-benar tertutup ketika berkedut

Bagaimana prospek berkedut alis?

Berkedut mata biasanya sembuh tanpa perawatan apa pun dan terkadang perubahan gaya hidup dapat membantu. Jika perubahan pada kebiasaan Anda, jadwal tidur, tingkat stres, atau diet tidak berhasil, bekerjalah dengan dokter Anda untuk mengesampingkan kondisi yang mendasarinya.

Direkomendasikan: